Melangkah gontai meninggalkan Vicente Calderon, tersingkir di Liga
Champions bukan satu-satunya yang mewarnai pikiran para pemain AC Milan
tetapi ditambah bayang-bayang kemungkinan musim 2013/14 telah berakhir.
Kombinasi tereliminasi di kompetisi Eropa dan 20 poin jarak memisahkan antara mereka dan urutan ketiga Napoli, Rossoneri menatap kompetisi 2014/15 dengan sejumlah kecemasan.
Reputasi
Liga Champions sejak diperkenalkan 22 tahun lalu begitu menggunung
hingga potensi gagal bermain di kompetisi paling elit antarklub Eropa
bisa membuat petinggi klub lemas. Khusus bagi tim-tim Italia, kehilangan
potensi dana raksasa menjadi masalah besar sejalan dengan minimnya
pendapatan komersial dan hak siar di peninsula.
POIN PENTING |
|
- Kali terakhir gagal lolos ke Liga Champions, AC Milan merugi hingga €60 juta
- Lolos ke Liga Europa akan menambah kans Rossoneri ke Liga Champions
plus menambah tebal kocek berkat klausula kontrak Keisuke Honda.
- Balotelli kemungkinan dilepas musim panas nanti, Milan berharap aksi positif di Piala Dunia akan meningkatkan harga jual.
- Klub akan mencoba melepas pemain bergaji selangit seperti Mexes dan Robinho.
- Di tengah-tengah ketertarikan dari Al-Jazeera, keluarga Berlusconi dirumorkan sedang mencari pemilik baru klub.
|
Episode sekarang bukan pengalaman baru bagi Milan. Pada 2007/08 klub
mengakhiri kompetisi di urutan kelima dan dipaksa bermain di Liga Europa
sementara Fiorentina yang menutup empat besar meraih tiket ke Liga
Champions. Karena 'mesin penghasil uang' lepas dari genggaman, pada
musim berikutnya
Il Diavolo diprojeksikan menelan kerugian €60
juta. Pada saat itu manajemen klub sukses mempertahankan aset terbesar,
Kaka, namun hanya untuk 12 bulan ke depan.
Situasi sekarang
mungkin sedikit berbeda. Perlahan Milan mendekatkan diri ke zona Liga
Europa namun mereka masih terpaut delapan poin. Andai
Rossoneri
bisa memproduksi catatan fenomenal hingga Mei mendatang dan mengklaim
tiket terakhir ke Eropa, harapan baru muncul di depan mata.
Sebagai
pembuka, mulai 2015 Liga Europa akan memberikan satu tiket ke Liga
Champions bagi tim pemenang, artinya nilai kompetisi akan bertambah.
Belum lagi pemasukan finansial dari klausula hak citra setiap Keisuke
Honda memasuki lapangan, dan ingat, kompetisi Liga Europa bisa
berlangsung hingga 19 pertandingan - kondisi ini jelas bisa memangkas
kerugian finansial.
Sayangnya, performa Milan sekarang tidak
memperlihatkan sedikitpun tanda sebagai sebuah klub yang bakal
mengakhiri kompetisi di enam besar dan andai mereka gagal ke Eropa -
seperti yang menimpa klub tetangga Inter 12 bulan lalu - para petinggi
klub pasti bergerak mencari langkah darurat untuk meminimalkan kerugian.
Secara
resmi nama Mario Balotelli tidak masuk dalam daftar jual, tetapi secara
internal, Milan siap mendengarkan tawaran dengan mahar minimal €25 juta
atau lebih. Sikap ini kemudian diperkuat performa mengecewakan sang
bintang saat mereka dihajar 4-1 Atletico. Kondisi ini membuat
Diavolo berharap penyerang andalan mereka tampil spesial di Piala Dunia untuk mendongkrak banderol.
Pemain
seperti Philippe Mexes dan Robinho juga bisa dilepas. Harga mereka
tidak semahal Balotelli memang, tetapi kepergian keduanya akan
meringankan beban gaji klub. Dari sisi finansial, membuang beban gaji
besar sama pentingnya dengan melakukan penjualan pemilik nomor 45. Milan
sudah mencoba menjual pemain Brasil musim panas lalu, namun rasanya
penjualan Robinho tidak bisa dihindari lagi tak peduli musim depan klub
melaju ke Eropa atau tidak.
Untuk mempertahankan status elit
klub, dana yang didapat dari penjualan Balotelli, Robinho dan Mexes
wajib digunakan untuk menyusun projek baru.
DNA Liga Champions AC Milan menjauh.
Kenyataan
terkadang pahit untuk ditelan, Milan bakal sulit menyuntikkan DNA Liga
Champions dalam waktu dekat, belum lagi keluarga kaya raya Berlusconi
tidak bisa memposisikan diri menghambur-hamburkan jutaan Euro karena
dihadang aturan Financial Fair Flay.
Rumor penjualan klub naik
kepermukaan, belum ada isyarat pasti memang namun diyakini kerajaan
televisi Al-Jazeera menaruh minat. Bagaimana dengan perseteruan antara
Adriano Galliani dan Barbara Berlusconi? Di balik layar masih berlanjut.
Kekalahan
adalah bagian dari parsel sepakbola, tetapi kekalahan seperti yang
diderita dari Atletico Madrid di Liga Champions bisa mengubah arah
haluan klub untuk beberapa tahun ke depan secara drastis. Si hebat
Rossoneri sekarang harus membangun dari awal lagi.
cr : goal.com
Posting Komentar