Melangkah gontai meninggalkan Vicente Calderon, tersingkir di Liga
Champions bukan satu-satunya yang mewarnai pikiran para pemain AC Milan
tetapi ditambah bayang-bayang kemungkinan musim 2013/14 telah berakhir.
Kombinasi tereliminasi di kompetisi Eropa dan 20 poin jarak memisahkan antara mereka dan urutan ketiga Napoli, Rossoneri menatap kompetisi 2014/15 dengan sejumlah kecemasan.
Reputasi
Liga Champions sejak diperkenalkan 22 tahun lalu begitu menggunung
hingga potensi gagal bermain di kompetisi paling elit antarklub Eropa
bisa membuat petinggi klub lemas. Khusus bagi tim-tim Italia, kehilangan
potensi dana raksasa menjadi masalah besar sejalan dengan minimnya
pendapatan komersial dan hak siar di peninsula.
POIN PENTING |
|
|
Situasi sekarang mungkin sedikit berbeda. Perlahan Milan mendekatkan diri ke zona Liga Europa namun mereka masih terpaut delapan poin. Andai Rossoneri bisa memproduksi catatan fenomenal hingga Mei mendatang dan mengklaim tiket terakhir ke Eropa, harapan baru muncul di depan mata.
Sebagai pembuka, mulai 2015 Liga Europa akan memberikan satu tiket ke Liga Champions bagi tim pemenang, artinya nilai kompetisi akan bertambah. Belum lagi pemasukan finansial dari klausula hak citra setiap Keisuke Honda memasuki lapangan, dan ingat, kompetisi Liga Europa bisa berlangsung hingga 19 pertandingan - kondisi ini jelas bisa memangkas kerugian finansial.
Sayangnya, performa Milan sekarang tidak memperlihatkan sedikitpun tanda sebagai sebuah klub yang bakal mengakhiri kompetisi di enam besar dan andai mereka gagal ke Eropa - seperti yang menimpa klub tetangga Inter 12 bulan lalu - para petinggi klub pasti bergerak mencari langkah darurat untuk meminimalkan kerugian.
Secara resmi nama Mario Balotelli tidak masuk dalam daftar jual, tetapi secara internal, Milan siap mendengarkan tawaran dengan mahar minimal €25 juta atau lebih. Sikap ini kemudian diperkuat performa mengecewakan sang bintang saat mereka dihajar 4-1 Atletico. Kondisi ini membuat Diavolo berharap penyerang andalan mereka tampil spesial di Piala Dunia untuk mendongkrak banderol.
Pemain seperti Philippe Mexes dan Robinho juga bisa dilepas. Harga mereka tidak semahal Balotelli memang, tetapi kepergian keduanya akan meringankan beban gaji klub. Dari sisi finansial, membuang beban gaji besar sama pentingnya dengan melakukan penjualan pemilik nomor 45. Milan sudah mencoba menjual pemain Brasil musim panas lalu, namun rasanya penjualan Robinho tidak bisa dihindari lagi tak peduli musim depan klub melaju ke Eropa atau tidak.
Untuk mempertahankan status elit klub, dana yang didapat dari penjualan Balotelli, Robinho dan Mexes wajib digunakan untuk menyusun projek baru.
Kenyataan terkadang pahit untuk ditelan, Milan bakal sulit menyuntikkan DNA Liga Champions dalam waktu dekat, belum lagi keluarga kaya raya Berlusconi tidak bisa memposisikan diri menghambur-hamburkan jutaan Euro karena dihadang aturan Financial Fair Flay.
Rumor penjualan klub naik kepermukaan, belum ada isyarat pasti memang namun diyakini kerajaan televisi Al-Jazeera menaruh minat. Bagaimana dengan perseteruan antara Adriano Galliani dan Barbara Berlusconi? Di balik layar masih berlanjut.
Kekalahan adalah bagian dari parsel sepakbola, tetapi kekalahan seperti yang diderita dari Atletico Madrid di Liga Champions bisa mengubah arah haluan klub untuk beberapa tahun ke depan secara drastis. Si hebat Rossoneri sekarang harus membangun dari awal lagi.
cr : goal.com
0 komentar:
Posting Komentar